Minggu, 28 Juni 2009

PERKEMBANGAN ILMU BAHASA SESUDAH SEMANTIK GENERATIF

Tata bahasa kasus dikemukakan oleh Charles Fillmore dalam bukunya The case for case. Ia meninjau hubungan sintaktik-semantik antara frasa nomina dengan frasa verba dalam kalimat-kalimat. Fillmore mengungkapkan bahwa bentuk kasus dimaksudkan sebagai ungkapan hubungan kasus dalam bahasa tertentu. Bentuk kasus batin meliputi afik, partikel klitik, pasokan, preposisi dan urutan kata. Sedangkan bentuk yang lain meliputi agentif, instrumental, datif, faktif, lokatif, objek, benefaktif, waktu dan komitatif. Mula-mula ia memaparkan bahwa kalimat merupkan modalitas ditambah proposisi tetapi hal itu disanggah oleh linguis-linguis lain karena hal tersebut hanya dapat diterapkan pada bahasa Inggris saja, sedangkan pada bahasa Indonesia karena modalitas merupakan sistem kala jadu sifatnya mana suka. Kemudian ia menilai teori tata bahasa kasus batin dapat dianggap sebagai sumbangan bagi teori teori tingkatan bahasa, teori hubungan gramatikal, uraian mengenai valensi dan kolokasi, serta teori fungsi-fungsi pemandu- pemandu kalimat. Pada tahun 1970 terdapat seminar bahwa terdapat penyederhanaan pada struktur batin tata bahasa kasus dengan jalan penghilangan modaritas. Pada tahun itu pula Fillmore membuat kaidah sebagai batasan teorinya yaitu 10 mengenai realisasi lahir dan 5 mengenai pemilihan preposisi dan partikel. Kaidah tersebut diantaranya peningkatan subjek, pelepasan koreferensi, dan penyisihan pengalam.

Semantik dan struktur bahasa dianalisis oleh Wallace L. Chafe.ia berpendapat bahwa bahasa tidak dapat hanya bergantung pada penjabaran-penjabaran saja. Kajian linguistik bersifat formasi dan transformasi. Di dalam formasi tersebut semantik. Chafe mengkhususkannya dimana proses formasi ujaran-ujaran bahasa yang apik ditentukan. Chafe memulai penelitiannya dengan mengkatagorikan unsur-unsur dalam bahasa, yang dilihatnya dari susunan klausa dan dia muncul dengan gagasan, bahwa kalimat selalu berkisar pada suatu prediksi yang dapat disertai oleh sebuah nomina atau lebih. Verba yang di dalam bahasa Inggris menjadi inti predikat dibaginya menjadi satuan-satuan semantik Chafe juga menilai bahwa verba merupakan semanik keadaan sedangkan nomina merupakan penderita verba. Verba sebenarnya memiliki sifat tidak sementara sifat ini disebut satuan generik hal ini masuk dalam infleksi. Infleksi verba dinyatakan dengan satuan semantik perfektif, progresif, antisipatif, lampau, inferensial, dan obligasional dengan pemarkahnya lelah dan sudah, sedang dan lagi, akan dan hendak, sudah dan telah, mesti dan harus. Sedangkan untuk nomina infleksinya infleksi, definitif, generik, jamak, agregat, unik, rambang dan lain-lain dengan pemerkahnya ,itu bagi definitif serta para, kaum bagi jamak.

Perkembangan pada tahun 1990-an bahwa terdapat konferensi, dimana dalam konferensi itu diketemukan 12 pendekatan yang sering digunakan.. Hal ini dilakukan bertujuan sebagai pendekatan untuk menganalisis kalimat serta pengaplikasian analisis tersebut.

Tidak ada komentar:

Searching