Jumat, 13 November 2009

DALAM SATU TONGGAK

DALAM SATU TONGGAK

Biar kau tertelungkup memeluk tanah
Biar kau retak dan hampir patah
Biar kau lunglai melemah
Tetap terlihat tegar tak kenal lelah..

Entah siapa sang ibu?
Jati, mahoni...
Atau hanya rotan dan damar
Tetap adalah kau dan aku..tonggak bersatu

Tak peduli pua dimana rumah berada
Hutan belantara, bakau...
Atau hanya pekarangan dan sawah
Tetap adalah kita, tonggak berpadu

Tiada kenal, tak ingat rupa pula
Tapi ketika sang kala menautkan kita
Dalam pertempuran di medan perang
Maka kita..
Tonggak-tonggak setia, akan tetap berdiri

Tidak ada komentar:

Searching