Jumat, 13 November 2009

Struktur Wacana

PENGERTIAN STRUKTUR
Sesuai dengan sifat penggunaan bahasa yang linear, wacana mempunyai struktur. Struktur wacana sifatnya lebih terbuka disbanding dengan struktur kalimat. Artinya, kemungkinan variasi susunan unsure-unsur kalimat sangat terbatas, sedangkan kemungkinan variasi susunan unsur-unsur struktur wacana lebih besar.
Ada barmacam-macam sudut pandang dalam menentukan struktur wacana sehingga ada bermacam-macam perian struktur wacana.
A. Analisis wacana yang menentukan struktur wacana berdasarkan pada hasil analisis terhadap wacana jual beli.
Tahap-tahap yang membentuk struktur itu :
1.salam
2.menemukan barang
3.pemeriksaan barang
4.kesepakatan
5.simpulan
kekurangan : dalam kenyataannya, jual beli tidak harus menggunakan ke-5 tahap tersebut. Sehingga dinyatakan bahwa struktur transaksi di atas bukan merupakan analisis bahasa, melainkan analisis jual beli.

B.Analisis wacana berdasarkan peringkat struktur (rank struktur). Gambar (halaman 50-51)
Kekurangan : (1) diagram pohon tersebut bukan pengikat struktur untuk semua jenis wacana, melainkan struktur wacana yang khusus, yaitu penerbitan berseri. (2) cara di atas tidak dapat digunakan untuk mendeskripsikan struktur wacana dalam arti urutan bagian-bagian yang membentuk suatu wacana.

C.Struktur wacana berdasarkan teori tata bahasa transformasi dengan menggunakan analogi, kalimat tersusun atas beberapa kata sejalan dengan wacana tersusun atas beberapa kalimat.
Rambu-rambu :
1.struktur batin kalimat terdiri atas komponen penanda frase dan suku akhir penanda frase jatuh pada kata.
2.komponen semantik diketahui melalui unsur langsung tiap-tiap cabang.
3.kaidah pembentukan wacana secara semantis dapat diketahui dengan menganalisis hubungan kalimat-kalimat yang memnbentuk struktur dasar wacana.
4.struktur dasar wacana diketahui dengan interpretasi semantik.
5.struktur batin kalimat dapat diuraikan dengan transformasi kalimat yang menghasilkan unsur langsung yang berupa kata
6.struktur dasar wacana dapat diuraikan dengan transformasi wacana yang menghasilkan rangkaian struktur batin kalimat
7.struktur langsung itu dapat ditafsirkan melalui proses morfonemik dalam urutan bunyi-bunyi segmental
kekurangan : (1) struktur wacana diatas hanya terbatas pada urutan kalimat dalam membentuk wacana. (2) hanya memberikan informasi tentang kelompok-kelompok kalimat dan urutannya

D.analisis struktur wacana pada interaksi guru-siswa di kelas.
Struktur wacana dibagi menjadi beberapa peringkat sehingga dikenal sebagai struktur peningkat.
1.interaksi
2.pelajaran
3.transaksi
4.pertukaran
5.gerak
6.tindak
struktur wacana ini khusus untuk mendeskripsikan struktur wacana interaktif, khususnya interaksi antara guru dan murid di dalam kelas. Oleh karena itu, peringkat strukturnya khas sesuai dengan situasi pengajaran. Hal tersebut tentunya berbeda dengan wacana jenis lain.

MODEL STRUKTUR PERTUKARAN DALAM PERCAKAPAN
Struktur pertukaran diartikan sebagai suatu perangkat aturan yang igunakan oleh peserta percakapan dalam melakukan tukar-menukar informasi atau lainnya. Aturan ini ditekankan pada seperangkat pola atau urutan-urutan tingkah laku yang teratur dalam melakukan hubungan timbal-balik. Ada beberapa ilmuan yang membicarakan model struktur pertukaran, antara lain :

1.Belack & Mitchell
Belack, dkk. (dalam Coulthard, dkk.1981; Sinclai dan Coulthard, 1975 : 17-18) mengususlkan 4 struktur wacana di kelas :

a.pertukaran (structuring)
penstrukturan merupakan perilaku untuk mengarahkan kelangsungan peristiwa pedagogis dan mengajak siswa untuk memperhatikan sesuatu.

b.Permintaan (soliciting)
Permintaan merupakan suatu kategori unsur struktur yang dimaksudkan untuk memancing munculnya tanggapan, baik tanggapan verbal maupun nonverbal dari siswa.

c.Penanggapan (responding)
Tanggapan merupakan tindakan jawaban atas permintaan yang menyatakan hubungan timbal-balik

d.Pereaksian (reacting)
Pereaksian merupakan kategori tindak yang beupa tindak lanjut dari kategori sebelumnya yang mungkin berupa penjelasan, ringkasan, dan perluasan dari apa yang telah dikatakan lebih dahulu.

Mitchell mengatakan dalam struktur wacana transaksi dalam jual beli ada salam, menemukan barang, pemeriksaan barang, kesepakatan dan simpati. Keduanya menggunakan penanda semantis untuk menetukan tiap-tiap unsur struktur dan lebih banyak menggunakan intuisi.
Brown dan Yule (1983:69) menjelaskan bahwa para analsis wacana sangat tergantung pada intuisi, terutama untuk menentukan suatu bagian dari percakapan yang menunjukkan bagian permulaan dan bagian akhir.

2.Sinclair dan Coulthard
Sinclair dan Coulthard (1975:2-8) mengatakan pengategorian yang dikemukakan oleh Mitchell bersifat abstrak karena tidak menggunakan penanda linguistik untuk menetukan setiap tahap. Walaupun dia menghindari penggunaan intuisi tetapi ternyata dia juga menggunakan intuisi dalam analisisnya.
Struktur pertukaran digolongkan sebagai lapisan struktur ke-3. dalam interaksi kelas ada struktur pembatas pertukaran dan pertukaran pengajaran. Struktur pembatas mempunyai urutan kerangka dan pumpun (fokus) sedangkan struktur pertukaran pengajaran ada 3 unsur, yaitu [IR(F)]


3.Stubbs
Menurut Stubbs (1981:107-109), struktur pertukaran dapat digunakan untuk melihat koherensi wacana. Dalam penentuan fungsi satuan-satuan percakapan seorang peneliti dapat menggunakan intuisinya dengan diperkuat oleh data dari informan.
Pertukaran merupakan sebuah satuan terkecil dalam interaksi. Sebuah pertukaran diawali oleh sebuah pemicu atau inisiasi yang berfungsi sebagai pembuka interaksi. Pemicu itu diikuti oleh sebuah tanggapan atau respon (R). Tanggapan diikuti oleh lanjutan atau balikan (F) yang bersifat manasuka. Stubbs merevisi rumusan struktur pertukaran yang dikemukakan oleh Sinclair dan Coulthard (1975) menjadi [IR(F)].
Stubbs (1981:1110117) menyatakan bahwa suatu ujaran dapat dianggap sebagai pemicu (I) apabila ujaran itu dapat dipahami tanpa mempunyai ikatan leksikal maupun gramatikal dengan ajaran sebelumnya.
Contoh :
A : mau pergi kemana? (I)
B : ke pasar (R)
Ada 3 lankah untuk menentukan struktur pertukaran :
1.menggunakan intuisi peneliti
2.menggunakan informan
3.memanfaatkan data alamiah
dengan langkah tersebut secara teoritis dapat diprediksi kemungkinan ragam struktur pertrukaran
1.jenis I : (Inf) mempunyai ragam
a.[Inf]
b.[Inf(F)]
c.[Inf (IrR)(F)]
2.Jenis II [IR] mempunyai ragam
a.[IR]
b.[IR(F)]
c.[IR(IrR)(F)]
3.Jenis iii :[IR/IR] mempunyai ragam
a.[IR/IR]
b.[IR/I(F)]
c.[IR/I(IrR)(F)]
Kriteria untuk menentukan tiap butir struktur, antara lain :
a.memprediksikan
b.terminal
c.terprediksikan
d.inisial
Stubbs merivisi criteria yang dikembangkan Coulthard dan Brazil (1981) hanya menggunakan 2 kriteria, yaitu memprediksikan dan terprediksikan.

Tidak ada komentar:

Searching