a.Karangan argumentasi
INDONESIA, BANGSA YANG MEMILIKI ETOS KERJA RENDAH
Suatu warga masyarakat yang memiliki watak khas budaya santai dalam bekerja, lebih suka bermalas-malasan, malas berpikir, malas bekerja, dan bergantung kepada orang lain, maka warga masyarakat itu disebut mempunyai etos kerja rendah. Ciri-ciri etos kerja rendah, antara lain kurang disiplin, produktivitas terbatas, nilai tradisional yang kuat, bersifat irasional dan berorientasi pada masalah, bukan pemecahannya.
Indonesia adalah salah satu bangsa yang memiliki etos kerja yang rendah. Etos kerja yang rendah pada masyarakat Indonesia salah satunya disebabkan alam Indonesia yang begitu subur, sehingga apapun yang dibutuhkan tersedia. Masyarakat Indonesia di masa lalu tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan bahan makanan sebab alam menyediakannya sepanjang tahun. Lain halnya dengan di negara yang mempunyai empat musim. Pada musim panas masyarakatnya bekerja keras mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim dingin. Sifat ini pun terbawa masyarakat ketika mulai bekerja di kantor-kantor dan bidang usaha lain.
Akibatnya, scientific inquiry masyarakat kita menjadi lemah. Jika gunung meletus, berarti dewata marah sehingga peralu dibuatkan sesajen. Bila ada gerhana matahari, bedug dipukul kemudian matahari akan muncul lagi. Data dan informasi yang diterima dari generasi ke generasi sering salah karena logika berpikir lemah. Apalagi bila dikaitkan dengan hukum sebab dan akibat. Masyarakat Indonesia berpikir bahwa akibat dari suatu malapetaka harus diterima karena hal tersebut sudah nasib dan takdir. Sedikit orang berpikir bahwa banjir disebabkan hutan yang telah gundul, tidak ada perawatan sungai, kali atau tanggul. Bila banjir melanda desa, itu adalah takdir Yang Maha Kuasa, masyarakat harus menerimanya.
Hal ini jelas mengindikasikan rendahnya etos kerja dari bangsa Indonesia. Bagaimana tidak? Hampir semua ciri-ciri masyarakat yang beretos kerja rendah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Mayoritas rakyat Indonesia kurang disiplin, mereka cenderung menunda-nunda sesuatu dan terbiasa dengan waktu yang “molor”. Rakyat Indonesia juga memiliki produktivitas yang terbatas. Mereka lebih seka meniru. Hal ini menggambarkan kepribadian seseorang yang lemah atau kurang percaya diri. Etos kerja yan rendah juga diindikasikan dengan adanya nilai tradisional yang kuat. Banyak yang masih percaya kepada takhayul, mitos dan mistik. Dan masyarakat Indonesia juga cenderung bersifat irasional dan berorientasi pada masalah, bukan pemecahannya.
Dari uraian diatas, sangat jelas diutarakan, betapa rendahnya etos kerja bangsa Indoensia. Sungguh memprihatinkan bukan? Bukti-bukti yang sudah diutarakan tak bisa disangkal lagi, karena memang demikianlah kenyataan yang sebenarnya terjadi. kini, sedah menjadi tugas kita untuk melakukan peningkatan etos kerja. Agar bisa mematahkan semua argument diatas dan kita tak lagi disebut sebagai bansa yang beretos kerja rendah.
ANALISIS TERHADAP PARAGRAF-PARAGRAF YANG TERDAPAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI BERJUDUL “INDONESIA, BANGSA YANG MEMILIKI ETOS KERJA RENDAH”
Secara keseluruhan, karangan tersebut adalah karangan argumentasi, sebab:
Terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membanun suatu kesimpulan
Terdapat alasan yang memperkuat sesuatu sehingga mempengaruhi keyakinan para pembaca supaya berpihak atau sependapat dengan penulis.
Adanya suatu usaha untuk mencapai pemecahan masalah
Mengikuti salah satu teknik pengembangan karangan argumentasi yaitu karangan induktif
Apabila ditelaah dari masing-pasing paragraf, maka didapatkan lima analisa.
1.Analisa terhadap paragraf pertama
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf ini merupakan jenis paragraf pembuka, karena:
Merupakan pengantar menuju permasalahan yang akan dibahas.
Ditunjukkan oleh kalimat.
Menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Ditunjukkan pada kalimat (1) dan (2) yang menguraikan.
Tidak terlalu panjang.
Paragraf pertama tidak terlalu panjang apabila dibandingkan dengan paragraf lain. Paragraf pertama hanya memiliki 3 kalimat sehingga tidak membosankan.
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf menyebar, karena tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf klasifikasi, karena dalam paragraf tersebut telah diklasifikan tentang watak budaya santai dan etos kerja rendah..
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argumen-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
2.Analisa terhadap paragraf kedua
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. . Paragraf mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf deduktif karena pikiran utamanya terletak pada awal paragraf yaitu pada kalimat (1).
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf logis akibat-sebab, karena terdapat kalimat (1) yang merupakan akibat, dan kalimat-kalimat selainnya yang merupakan sebab.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
3.Analisa terhadap paragraf ketiga
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. Paragraf ketiga mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf deduktif, karena pikiran utamanya terletak pada kalimat(1) yang berada di awal paragraf.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf berderet, karena paragraph ini menderetkan beberapa hal secara berurutan.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
4.Analisa terhadap paragraph keempat
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. .Paragraf keempat mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang etos klerja bangsa Indonesia yang rendah.
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf deduktif karena pikiran utamanya terletak pada awal paragraf yaitu pada kalimat (1).
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf logis akibat-sebab, karena terdapat kalimat (1) yang merupakan akibat, dan kalimat-kalimat selainnya yang merupakan sebab.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argumen-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
5.Analisa terhadap paragraf kelima
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf penutup, karena merupakan paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah karangan. Disamping itu, paragraph kelima juga telah memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penutup antara lain:
• Mengakhiri sebuah karangan/wacana
• Berisi kesimpulan, penegasan dari paragraf penghubung
• Pendek
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf deduktif, karena letak pikiran utamanya terdapat pada kalimat (1) yang ada di awal paragraf.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf logis antiklimaks, karena diawali dengan penguaraian hal yang kedudukannya tinggi dan berangsur-angsur menguraikan hal-hal yang keduudukannya rendah.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
INDONESIA, BANGSA YANG MEMILIKI ETOS KERJA RENDAH
Suatu warga masyarakat yang memiliki watak khas budaya santai dalam bekerja, lebih suka bermalas-malasan, malas berpikir, malas bekerja, dan bergantung kepada orang lain, maka warga masyarakat itu disebut mempunyai etos kerja rendah. Ciri-ciri etos kerja rendah, antara lain kurang disiplin, produktivitas terbatas, nilai tradisional yang kuat, bersifat irasional dan berorientasi pada masalah, bukan pemecahannya.
Indonesia adalah salah satu bangsa yang memiliki etos kerja yang rendah. Etos kerja yang rendah pada masyarakat Indonesia salah satunya disebabkan alam Indonesia yang begitu subur, sehingga apapun yang dibutuhkan tersedia. Masyarakat Indonesia di masa lalu tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan bahan makanan sebab alam menyediakannya sepanjang tahun. Lain halnya dengan di negara yang mempunyai empat musim. Pada musim panas masyarakatnya bekerja keras mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim dingin. Sifat ini pun terbawa masyarakat ketika mulai bekerja di kantor-kantor dan bidang usaha lain.
Akibatnya, scientific inquiry masyarakat kita menjadi lemah. Jika gunung meletus, berarti dewata marah sehingga peralu dibuatkan sesajen. Bila ada gerhana matahari, bedug dipukul kemudian matahari akan muncul lagi. Data dan informasi yang diterima dari generasi ke generasi sering salah karena logika berpikir lemah. Apalagi bila dikaitkan dengan hukum sebab dan akibat. Masyarakat Indonesia berpikir bahwa akibat dari suatu malapetaka harus diterima karena hal tersebut sudah nasib dan takdir. Sedikit orang berpikir bahwa banjir disebabkan hutan yang telah gundul, tidak ada perawatan sungai, kali atau tanggul. Bila banjir melanda desa, itu adalah takdir Yang Maha Kuasa, masyarakat harus menerimanya.
Hal ini jelas mengindikasikan rendahnya etos kerja dari bangsa Indonesia. Bagaimana tidak? Hampir semua ciri-ciri masyarakat yang beretos kerja rendah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Mayoritas rakyat Indonesia kurang disiplin, mereka cenderung menunda-nunda sesuatu dan terbiasa dengan waktu yang “molor”. Rakyat Indonesia juga memiliki produktivitas yang terbatas. Mereka lebih seka meniru. Hal ini menggambarkan kepribadian seseorang yang lemah atau kurang percaya diri. Etos kerja yan rendah juga diindikasikan dengan adanya nilai tradisional yang kuat. Banyak yang masih percaya kepada takhayul, mitos dan mistik. Dan masyarakat Indonesia juga cenderung bersifat irasional dan berorientasi pada masalah, bukan pemecahannya.
Dari uraian diatas, sangat jelas diutarakan, betapa rendahnya etos kerja bangsa Indoensia. Sungguh memprihatinkan bukan? Bukti-bukti yang sudah diutarakan tak bisa disangkal lagi, karena memang demikianlah kenyataan yang sebenarnya terjadi. kini, sedah menjadi tugas kita untuk melakukan peningkatan etos kerja. Agar bisa mematahkan semua argument diatas dan kita tak lagi disebut sebagai bansa yang beretos kerja rendah.
ANALISIS TERHADAP PARAGRAF-PARAGRAF YANG TERDAPAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI BERJUDUL “INDONESIA, BANGSA YANG MEMILIKI ETOS KERJA RENDAH”
Secara keseluruhan, karangan tersebut adalah karangan argumentasi, sebab:
Terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membanun suatu kesimpulan
Terdapat alasan yang memperkuat sesuatu sehingga mempengaruhi keyakinan para pembaca supaya berpihak atau sependapat dengan penulis.
Adanya suatu usaha untuk mencapai pemecahan masalah
Mengikuti salah satu teknik pengembangan karangan argumentasi yaitu karangan induktif
Apabila ditelaah dari masing-pasing paragraf, maka didapatkan lima analisa.
1.Analisa terhadap paragraf pertama
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf ini merupakan jenis paragraf pembuka, karena:
Merupakan pengantar menuju permasalahan yang akan dibahas.
Ditunjukkan oleh kalimat.
Menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Ditunjukkan pada kalimat (1) dan (2) yang menguraikan.
Tidak terlalu panjang.
Paragraf pertama tidak terlalu panjang apabila dibandingkan dengan paragraf lain. Paragraf pertama hanya memiliki 3 kalimat sehingga tidak membosankan.
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf menyebar, karena tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf klasifikasi, karena dalam paragraf tersebut telah diklasifikan tentang watak budaya santai dan etos kerja rendah..
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf pertama merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argumen-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
2.Analisa terhadap paragraf kedua
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. . Paragraf mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf deduktif karena pikiran utamanya terletak pada awal paragraf yaitu pada kalimat (1).
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf logis akibat-sebab, karena terdapat kalimat (1) yang merupakan akibat, dan kalimat-kalimat selainnya yang merupakan sebab.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf kedua merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
3.Analisa terhadap paragraf ketiga
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. Paragraf ketiga mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf deduktif, karena pikiran utamanya terletak pada kalimat(1) yang berada di awal paragraf.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf berderet, karena paragraph ini menderetkan beberapa hal secara berurutan.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf ketiga merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
4.Analisa terhadap paragraph keempat
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf penghubung, karena merupakan paragraf yang berisi inti persoalan. Disamping itu, paragraf ini juga memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penghubung antara lain:
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan
Analisa masalah
Antara paragraf dengan paragraf harus berhubungan secara logis. .Paragraf keempat mempunyai hubungan dengan paragraf sebelumnya secara logis. Kelogisannya terletak pada konsistensi dalam membahas tema yaitu tentang etos klerja bangsa Indonesia yang rendah.
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf deduktif karena pikiran utamanya terletak pada awal paragraf yaitu pada kalimat (1).
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf logis akibat-sebab, karena terdapat kalimat (1) yang merupakan akibat, dan kalimat-kalimat selainnya yang merupakan sebab.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf keempat merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argumen-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
5.Analisa terhadap paragraf kelima
a.Analisa dari segi tujuan, posisi, dan fungsi
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf penutup, karena merupakan paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri sebuah karangan. Disamping itu, paragraph kelima juga telah memenuhi syarat yang hendaknya dipenuhi dalam paragraf penutup antara lain:
• Mengakhiri sebuah karangan/wacana
• Berisi kesimpulan, penegasan dari paragraf penghubung
• Pendek
b.Analisa dari segi letak pikiran utama
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf deduktif, karena letak pikiran utamanya terdapat pada kalimat (1) yang ada di awal paragraf.
c.Analisa dari segi pola pengembangan
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf logis antiklimaks, karena diawali dengan penguaraian hal yang kedudukannya tinggi dan berangsur-angsur menguraikan hal-hal yang keduudukannya rendah.
d.Analisa dari segi bentuk pengembangan
Paragraf kelima merupakan jenis paragraf argumentasi, karena berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau meyakinkan pihak lain melalui argument-argumen yang disajikan secara logis dan obyektif. Melalui argumentasi tersebut penulis berharap dapat menunjukkan suatu kebenaran ilmiah berdasarkan data dan fakta yang telah disajikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar