Jumat, 13 November 2009

Pelafalan ATURAN BAHASA INGGRIS

ATURAN BAHASA INGGRIS
Pengucapan huruf vocal penutur ahasa Inggris dilakukan dengan velum yang tertutup (oral) atau dengan velum terbuka (nasal). Dengan cara mendengarkan secara seksama atau dengan pemeriksaan eksperimental, kita dapat menentukan bahwa velum terbuka selama saat pengucapan kata “man”:
[mæ.n]
Sebaliknya, velum penutur tertutup pada seluruh proses pengucapan kata “bat”
[bæt]

Namun, yang terpenting adalah bahwa penutur Bahasa Inggris merasa bahwa kata “man” dan “bat” memiliki huruf vokal yang sama. yaitu bahwa penutur Bahasa Inggris mengabaikan perbedaan nasalisasi antara kedua kata tersebut. Penutur Bahasa Inggris merasa bahwa perbedaan dalam nasalisasi ini tidak begitu penting untuk mengenali kata dalam ingatan mereka. Kita bisa memahami perilaku ini melalui pemahaman bahwa ingatan penutur terhadap huruf vokal adalah tanpa fitur [nasal]. Penutur bahasa Inggris mengira bahwa tidak ada huruf vokal nasal dalam Bahasa Inggris, setidaknya untuk tujuan mengingat kata.

Alasan untuk hal ini adalah bahwa huruf vokal nasal dalam Bahasa Inggris dapat diprediksikan. Dalam Bahasa Inggris, huruf vokal nasal hanya terjadi sebelum huruf konsonan nasal. Dimana-mana penutur Bahasa Inggris menggunakan huruf vokal nasal. Oleh karena itu, [nasal] adalah dapat diprediksikan untuk huruf vokal Bahasa Inggris, dan ditentukan oleh aturan pengucapan:
Huruf vokal menjadi nasal ketika konsonan nasal serta merta mengikuti di belakangnya.
[vokal] [nasal] / _[nasal, konsonan]
Kita dapat membandingkan situasi dalam ingatan dan dalam mulut:
Ingatan : /æ/
Mulut : [æ.] [æ]
Hanya sebelum konsonan nasal dimana-mana(ditempat lain)
Kami menyebutnya gambaran mental suatu fonem, dan kami menyebutnya pengucapan alofon secara jelas.
Aspek-aspek yang dapat diperkirakan dari pengucapan (disini [nasal] dalam vokal) ditambahkan dengan aturan dalam fonologi bahasa. Aturan pengucapan menentukan varian dalam bunyi logat. Aturan khusus ini menghasilkan satu bunyi (vokal) yang lebih mirip dengan bunyi yang berdekatan (konsonan nasal ikutan), dengan membuat vokal [nasal]. Aturan yang menghasilkan bunyi yang lebih mirip disebut dengan aturan asimilasi. Aturan yang menghasilkan bunyi yang kurang mirip disebut aturan disasimilasi. Aturan asimilasi lebih umum daripada aturan diasimilasi.

Variasi Bahasa
Yang mana fitur-fitur tersebut dapat diprediksikan variasinya dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Pada penutur Bahasa Perancis harus mengingat [+nasal] untuk huruf vokal karena dalam Bahasa Perancis, ini adalah hal yang sangat penting karena mempengaruhi arti kata. Yaitu bahwa Bahasa Prancis mempunyai pasangan minimal untuk nasalisasi dalam huruf vokal.

Redundansi Fitur
Dalam satuan bunyi beberapa aspek pembuatan bunyi bicara (fitur) mungkin bisa diprediksikan dari fitur-fitur lain. Berikut adalah beberapa contoh dari Bahasa Inggris:
Semua nasal adalah bersuara: [nasal] [bersuara]
Semua huruf vokal belakang yang tinggi diucapkan dengan bibir dibulatkan: [huruf vokal, tinggi, belakang] [bibir dibulatkan]
Semua huruf vokal depan diucapkan dengan bibir tidak dibulatkan: [huruf vokal, depan] [bibir tidak dibulatkan].

Aturan-aturan khusus ini adalah aturan Bahasa Inggris. Bahasa lainnya bisa punya atau tidak punya aturan-aturan ini. Jadi, misalnya, Bahasa Perancis mempunyai huruf vokal depan yang diucapkan dengan bibir dibulatkan, tetapi tidak mempunyai huruf vokal belakang tinggi yang diucapkan dengan bibir tidak dibulatkan. Sedangkan Bahasa Rusia adalah kebalikannya, mempunyai huruf vokal belakang tinggi yang diucapkan dengan bibir tidak dibulatkan tetapi tidak mempunyai vokal depan yang diucapkan dengan bibir dibulatkan. Bahasa Turki mempunyai keduanya, huruf vokal belakang tinggi yang diucapkan dengan bibir tidak dibulatkan dan huruf vokal depan yang diucapkan dengan bibir dibulatkan.

Perubahan Berdasarkan Konteks
Semua bahasa menentukan pembatasan tertentu pada rangkaian bunyi dalam bahasa. Beberapa bahasa sama-sama mempunyai huruf konsonan dan vokal yang saling berganti. Bahasa-bahasa ini tidak membiarkan rangkaian konsonan saja atau rangkaian huruf vokal saja.
Terdapat dua kemungkinan respon suatu bahasa dapat membuat rangkaian yang tidak diinginkan. Satu adalah untuk merubah satu bunyi, melalui suatu aturan. Ini adalah apa yang disebut dengan huruf vokal nasal Bahasa Inggris. Huruf vokal oral tidak diperbolehkan diikuti oleh huruf konsonan nasal, sehingga vokalnya diubah menjadi nasal.

Respon yang lain adalah untuk menyederhanakan larangan urutan dari kata ketika mereka dimasukkan dalam ingatan. Dalam Bahasa Inggris terdapat suatu larangan umum pada kata yang diawali dengan *[tl] dan *[dl], sungguhpun kata tersebut diawali dengan [pl], [bl], [kl] dan [gl] adalah baik. Tetapi tidak ada aturan umum untuk memperbaiki rangkaian yang buruk ini.

Tidak ada komentar:

Searching