Hubungan
Pengarang merupakan sebab utama lahirnya suatu karya sastra. Oleh sebab itu, penjelasan tentang kepribadian dan kehidupan pengarang dalam kajian teori sastra sangatlah penting karena sudah menjadi suatu metode yang sangat mapan. Adanya biografi pengarang dapat memberi masukan tentang penciptaan karya sastra.
Konsep
Biografi adalah genre yang sangat kuno. Awalnya biografi masuk dalam bagian historiografi, tetapi setelah pendapat Coleridge muncul biografi mulai terpisah dari historiografi. Biografi tidak hanya bernilai memberikan masukan tentang penciptaan karya sastra, tetapi biografi juga dapat dinikmati karena mempelajari hidup pengarang yang jenius, menelusuri perkembangan moral, mental dan, intelektualnya. Biografi merupakan penjelasan tentang kepribadian dan kehidupan pengarang yang mengaburkan pemahaman proses sastra, karena tradisi sastra dipecah-pecah menjadi sejumlah siklus hidup pengarang. Pada masa yang lalu, para penyusun biografi kesulitan mencari jejak kehidupan para pengarang karena minimnya bukti yang ada. Tetapi saat ini bukti biografis penyair sangat banyak. Pengarang biografi saat ini dengan sengaja meninggalkan pernyataan-pertanyaan otobiografis, sehingga kerja dalam penyusunan biografi menjadi lebih mudah. Penyusunan biografi ini yaitu bisa dengan menginterpretasikan dokumen, surat, laporan, saksi mata, ingatan, dan pernyataan otobiografis yang asli dan dapat dipercaya.
Ada dua pertayaan yang harus dijawab dalam pembuatan biografi pengarang. Yang pertama, sejauh mana penyusun biografi tersebut dapat memanfaatkan karya sastra sebagai bahan atau pembuktian? Kedua. Sejauh mana biografi itu relevan dan penting untuk memahami karya sastra.
Ciri-ciri
Tidak membedakan profesi seperti negarawan, jenderal, arsitek, ahli hukum, dan penganggur. Pengarang dianggap sebagai orang biasa yang memiliki perkembangan moral, intelektual, karir, dan emosi yang bisa direkonstruksi dan dinilai berdasarkan standar tertentu (sistem nilai etika dan norma-norma perilaku tertentu).
Memberi masukan tentang penciptaan karya sastra.
Bentuknya fakta.
Mempelajari hidup pengarang yang jenius, menelusuri perkembangan moral, mental dan intelektualnya yang menarik.
Pernyataan yang bersifat otobiografis dengan penggunaan motif yang sama pada karya sastra belum tentu nerkaitan secara langsung. Perlu adanya penginterpretasian yang lebih dalam.
Biografi tidak dapat menambah atau mempengaruhi penilaian kritik sastra.
Manfaat
Untuk menjelaskan makna alusi dan kata-kata yang dipakai dalam karya sastra.
Membantu kita mempelajari masalah pertumbuhan, kedewasaan, dan merosotnya kreativitas pengarang.
Menjelaskan tradisi yang berlaku di daerah pengarang serta pengaruh yang didapatkan sebagai bahan-bahan yang dipakainya dalam karya sastra.
Menerangkan dan menjelaskan proses penciptaan karya sastra yang sebenarnya.
Mengumpulkan bahan untuk menjawab masalah sejarah sastra.
Tokoh
G.W. Meyer
Yang menunjukkan bahwa apa yang bersifat otobiografis dalam suatu karya sastra belum tentu sama persis dengan kehidupan pengarang yang sebenarnya.
Coleridge
Tokoh yang mengemukakan pendapat bahwa setiap kehidupan walaupun tidak ada artinya bila diceritakan secara jujur, pasti akan menarik.
Caroline Surgeon
Peneliti mencritaan Shakespeare. Dari penuturan ini diketahui bahwa ada sejumlah daftar yang kurang berarti.
T.S. Eliot dan Keats
Penyair yang menekankan negatif capibility (kemampuan membuat negasi), keterbukaan pada dunia, dan penghilangan diri pengarang.
Contoh
Dari beberapa karya Shakespeare sepertinya tampak kegembiraan ketika menulis drama komedi. Tetapi kita tidak dapat mengetahui kejadian yang sebenarnya, apakah Shakespeare terdapat raut kesedihan di wajahnya atau tidak. Ini disebabkan karena jejak kehidupan pribadi Shakespeare yang sulit ditelusuri. Maka daripada itu pentingnya sebuah hubungan antara biografi dengan sastra agar kita mengetahui pribadi pengarang sewaktu menciptakan hasil karya sastranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar